Viva Cosmetics dan kompetitor dalam Instagram digital activism

Media sosial telah menjadi platform utama bagi merek untuk membangun positioning dan reputasi digital mereka. Instagram, sebagai salah satu platform media sosial yang paling populer, menawarkan peluang besar bagi merek untuk berinteraksi dengan audiens mereka, membangun komunitas, dan mempromosikan produk mereka. Viva Cosmetics, salah satu merek kecantikan ternama di Indonesia, telah memanfaatkan Instagram untuk membangun kehadirannya secara digital melalui akun @viva.cosmetics. Selain Viva Cosmetics, terdapat beberapa kompetitor utama seperti Wardah, Rollover Reaction, BLP Beauty, Mineral Botanica, ESQA Cosmetics, Mustika Ratu, dan Purbasari yang juga aktif di Instagram. Temuan awal Viva Cosmetics memiliki interaksi yang cukup kuat dan luas di Instagram Interaksi Jaringan: Jumlah Total Vertices: 14.229Jumlah Unique Edges: 13.865Jumlah Total Edges: 29.979Hubungan utama terdiri dari komentar, penyebutan dalam komentar, dan tag di postingan, dengan komentar sebagai jenis hubungan yang paling dominan. Kluster dan Struktur Jaringan: Jaringan ini dikelompokkan menjadi beberapa kluster menggunakan algoritma Clauset-Newman-Moore, yang membantu mengidentifikasi komunitas dan pola interaksi utama.Kluster terbesar mencakup 14.228 vertices dengan 29.977 edges. Kata-Kata Teratas dalam Unggahan: Kata-kata yang sering muncul dalam unggahan Viva Cosmetics termasuk “aku”, “banget”, “produk”, “kulit”, dan “cantik”. Kata-kata ini mencerminkan tema umum seperti interaksi personal, rekomendasi produk, dan sentimen positif terhadap produk. Analisis Awal Kompetitor Untuk memahami bagaimana Viva Cosmetics dibandingkan dengan kompetitornya, analisis juga dilakukan terhadap akun-akun Instagram dari Wardah, Rollover Reaction, BLP Beauty, Mineral Botanica, ESQA Cosmetics, Mustika Ratu, dan Purbasari. Berikut adalah temuan kunci: Wardah (@wardahbeauty): Rollover Reaction (@rollover.reaction): BLP Beauty (@blpbeauty): Mineral Botanica (@mineralbotanica): ESQA Cosmetics (@esqacosmetics): Mustika Ratu (@mustikaratuind): Purbasari (@purbasari_indonesia): Insight ini menggambarkan bagaimana Viva Cosmetics dan kompetitornya membangun positioning dan reputasi digital melalui strategi komunikasi yang efektif di Instagram. Insight ini dapat menjadi pemicu penelitian lebih lanjut untuk mendalami analisis isi kualitatif, memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang strategi komunikasi dan dampaknya terhadap reputasi digital merek-merek kecantikan di Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan bagi praktisi komunikasi dan pemasaran digital dalam membangun dan mempertahankan reputasi merek di media sosial. ASIGTA (Analisis Komunikasi Big Data) dapat membantu merek kecantikan seperti Viva Cosmetics, Wardah, Rollover Reaction, BLP Beauty, Mineral Botanica, ESQA Cosmetics, Mustika Ratu, dan Purbasari untuk memiliki keunggulan dalam strategi komunikasi dan digital activism di media sosial,. Melalui analisis data mendalam diperoleh insight terperinci tentang bagaimana setiap merek membangun positioning dan reputasi digital mereka. Misalnya, kami menemukan bahwa Viva Cosmetics memiliki tingkat interaksi yang tinggi dan berhasil membangun hubungan emosional yang kuat dengan audiensnya. Temuan ini menunjukkan pentingnya strategi komunikasi yang tepat dan berbasis data untuk meningkatkan keterlibatan dan visibilitas merek. Namun, analisis juga menunjukkan bahwa Viva Cosmetics masih kurang optimal dalam memanfaatkan kolaborasi dengan influencer dan kampanye berbasis komunitas, yang dapat meningkatkan jangkauan dan pengaruh merek secara signifikan. Melalui ASIGTA dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi merek kecantikan dalam membangun dan mempertahankan reputasi digital yang kuat. Solusi lengkap sangat dibutuhkan, mulai dari analisis data mendalam, pengembangan strategi berbasis data, hingga pelaksanaan kampanye yang disesuaikan dengan audiens target. Dengan pendekatan holistik ini, merek tidak hanya meningkatkan keterlibatan dan interaksi di media sosial, tetapi juga memonitor dan mengevaluasi efektivitas strategi yang diterapkan secara berkelanjutan. Menggunakan Teori Identitas Sosial, kita dapat memahami bagaimana Viva Cosmetics dan kompetitornya berhasil tidaknya dalam membangun komunitas yang kuat dan mendorong aktivisme digital di Instagram. Merek-merek ini harusnya tidak hanya menjual produk, tetapi juga menciptakan identitas sosial yang dapat diadopsi oleh pengikut mereka. Proses kategorisasi, identifikasi, dan perbandingan sosial membantu menjelaskan bagaimana nantinya pengikut merasa terhubung dengan merek dan termotivasi untuk mendukung kampanye aktivisme digital mereka. Dengan demikian, melalui strategi komunikasi yang efektif dan berbasis komunitas, Viva Cosmetics dan kompetitornya mampu membentuk positioning dan reputasi digital yang kuat, yang pada akhirnya memperkuat loyalitas dan keterlibatan konsumen di platform media sosial. Dr. Irwan Dwi Arianto, M.I.Kom. (Founder ASIGTA)
Aktivisme Digital Instagram dan YouTube Video Network PT Sinergi Gula Nusantara: Temuan dan Insight ASIGTA

Instagram Digital Activism Dalam era digital saat ini, aktivitas dan interaksi di media sosial telah menjadi indikator penting bagi keberhasilan strategi komunikasi sebuah perusahaan. PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), sebagai salah satu entitas utama dalam industri gula di Indonesia, tidak terkecuali. Melalui akun Instagram mereka dan beberapa pabrik gula di bawah pengelolaannya (contoh kali ini adalah bersumber dengan pabrik-pabrik gula eks PTPN X seperti PG Kremboong, PG Gempolkrep, PG Djombang Baru, PG Tjoekir, PG Lestari, PG Meritjan, PG Pesantren Baru, PG Ngadiredjo, dan PG Modjopanggoong), SGN telah menunjukkan kehadiran digital yang signifikan. Namun, seberapa efektifkah strategi komunikasi digital mereka? Inilah yang kami coba ungkap melalui analisis komunikasi big data (ASIGTA). Hasil analisis menunjukkan bahwa jaringan ini mencakup 1082 akun Instagram dengan 4332 hubungan, yang meliputi komentar, sebutan dalam komentar, sebutan dalam postingan, dan tag dalam postingan. Jaringan ini memiliki 5 komponen terhubung, dengan komponen terbesar terdiri dari 1064 akun dan 4304 hubungan. Diameter jaringan adalah 7 dengan rata-rata jarak geodesik 3,49, menunjukkan tingkat interaksi yang cukup tinggi di antara pengguna. Kami juga menemukan bahwa melalui algoritma Clauset-Newman-Moore berhasil mengidentifikasi beberapa kluster dalam jaringan, yang menunjukkan adanya komunitas-komunitas kecil yang berinteraksi secara intens. Hubungan utama dalam jaringan adalah komentar, sebutan dalam komentar, dan sebutan dalam postingan. Ini menunjukkan bahwa pengguna Instagram SGN sangat terlibat dalam percakapan dan interaksi di sekitar konten yang diposting. Analisis kata kunci dan frasa utama menunjukkan kata yang sering sering muncul dalam status, yang menunjukkan fokus utama dari percakapan terkait industri gula dan kampanye pemasaran perusahaan. Frasa seperti “tangguh tumbuh”, “tumbuh juara”, dan “sobat manis” menunjukkan upaya untuk membangun identitas merek dan keterlibatan komunitas namun juga dijumpai frasa yang kurang tepat dalam meningkatkan keterlibatan komunitas. Melalui temuan ini, beberapa insight dan rekomendasi strategi komunikasi dapat diberikan. Pertama, meningkatkan keterlibatan komunitas sangat penting. Interaksi dalam jaringan menunjukkan ketertarikan tinggi pada konten yang terkait dengan temuan narasi. Oleh karena itu, SGN dapat mengadakan kampanye interaktif khusus untuk memudahkan pelacakan dan analisis (monitoring keberhasilan). Kedua, menjadi penting untuk penguatan identitas merek dengan frasa yang relevan yang sesuai dengan digital activism stakeholdernya. Ketiga, konten edukasi yang tepat sangat dibutuhkan dan hal tersebut belum tampak sehingga bisa terlihat dari visualisasinya. Dalam dunia yang semakin terhubung, memahami bagaimana interaksi dan percakapan berlangsung di platform digital seperti Instagram adalah kunci untuk merancang strategi komunikasi yang efektif. Dengan analisis mendalam dari ASIGTA, PT Sinergi Gula Nusantara dapat memperoleh wawasan berharga tentang dinamika komunikasi mereka, mengidentifikasi influencer kunci, dan mengoptimalkan kampanye pemasaran mereka untuk hasil yang lebih baik berdasarkan metode riset big data. Dengan wawasan yang diperoleh dari analisis ini, PT Sinergi Gula Nusantara sebenarnya memiliki peluang besar untuk memperkuat kehadiran digital mereka. Melalui pendekatan berbasis data dan strategi yang disesuaikan dengan prinsip Marketing 5.0, SGN dapat meningkatkan keterlibatan komunitas, memperkuat identitas merek, dan mencapai tujuan bisnis mereka dengan lebih efektif. YouTube Video Network Setelah mengeksplorasi aktivitas digital PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) di Instagram, kami melanjutkan dengan analisis jaringan video YouTube mereka. Periode yang kami analisis mencakup dari 1 Januari 2024 hingga 20 Juli 2024, menggunakan metode analisis komunikasi big data (ASIGTA). Temuan kami mengungkap berbagai wawasan penting tentang bagaimana video-video SGN berinteraksi dengan audiens mereka di platform YouTube. Jaringan ini terdiri dari 445 akun YouTube yang terlibat dalam berbagai interaksi seputar video-video SGN. Terdapat total 239 hubungan yang mencakup komentar, likes, dan mentions. Namun, analisis lebih dalam menunjukkan bahwa jaringan ini tidak sepenuhnya terhubung, baik secara kuat maupun lemah. Dengan kata lain, setiap akun cenderung berdiri sendiri tanpa banyak interaksi yang menghubungkan mereka satu sama lain. Dalam hal keterhubungan kuat (strongly connected), jaringan ini terdiri dari 445 komponen, yang berarti setiap akun tidak memiliki hubungan timbal balik yang kuat dengan akun lain. Keterhubungan lemah (weakly connected) juga menunjukkan hasil serupa, dengan 445 komponen terhubung lemah. Ini menunjukkan bahwa tidak ada kelompok besar dalam jaringan yang saling terhubung secara signifikan. Rata-rata in-degree dan out-degree dari jaringan ini relatif rendah, menunjukkan bahwa setiap akun hanya memiliki sedikit interaksi masuk dan keluar. Kepadatan jaringan juga sangat rendah, yaitu 0,0012, yang berarti hubungan antar akun dalam jaringan ini sangat jarang terjadi. Temuan ini menunjukkan bahwa video-video tentang SGN di YouTube belum berhasil menciptakan komunitas yang saling berinteraksi. Untuk mengatasi hal ini, SGN perlu mengembangkan strategi yang lebih efektif dalam membangun keterhubungan dan komunitas di platform ini. Analisis jaringan video YouTube dan aktivitas digital Instagram PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) menunjukkan bahwa meskipun ada partisipasi yang cukup luas, keterhubungan antara akun-akun di kedua platform ini masih sangat rendah. Mengacu pada perspektif Michel Foucault, kontrol terhadap wacana sangat penting untuk menghindari manipulasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Narasi CSR SGN harus diposisikan sebagai kontribusi positif dan memberdayakan, bukan sebagai kompensasi. Perspektif Manuel Castells menekankan pentingnya jaringan dalam membentuk kekuasaan dan komunikasi di era digital. Temuan ini menunjukkan bahwa SGN perlu meningkatkan upaya untuk membangun komunitas yang lebih terhubung dan berinteraksi baik melalui Instagram maupun YouTube serta media digital lainnya (media sosial dan non media sosial lainnya). Dr. Irwan Dwi Arianto, M.I.Kom. (Founder ASIGTA)
Kontestasi Digital Aqua VS Le Minerale di Media Sosial Instagram

Kontestasi digital antara Aqua (@sehataqua) dan Le Minerale (@le_mineraleid) dapat dianalisis dengan menggunakan berbagai metrik digital seperti jumlah followers, likes, comments, dan shares. Melalui pendekatan ini, kita dapat mengidentifikasi sejauh mana kedua brand tersebut berhasil menarik perhatian dan membangun engagement dengan audiens mereka. Dengan memanfaatkan big data dan alat analitik sosial media (NodeXL, ASIGTA, dll), kita dapat memetakan interaksi di sekitar hashtag #airminum untuk melihat bagaimana kedua brand tersebut tampil dalam percakapan digital. Gambar 2, yang menunjukkan relasi kuasa mereka dalam jaringan air minum, dapat dianalisis lebih lanjut untuk memahami tingkat dominasi masing-masing brand. Dalam hal ini, kita menemukan bahwa baik Aqua maupun Le Minerale tidak mendominasi jaringan air minum, ditunjukkan oleh cluster besar yang tidak terjaring oleh mereka. Melalui analisis data ini, kita dapat menyimpulkan bahwa strategi Digital Marketing Communication (DMC) mereka belum efektif dalam memanfaatkan potensi penuh dari medan kontestasi digital. Dengan memetakan jaringan dan mengukur metrik seperti sentimen, reach, dan frequency, kita dapat mengidentifikasi kelemahan dan peluang untuk perbaikan strategi ke depan. Hal yang saat ini bisa dipelajari dan dilakukan. View this post on Instagram A post shared by Irwan Dwi Arianto (@irwan_dwi_arianto) Kita saat ini dapat memahami kontestasi digital antara Aqua (@sehataqua) dan Le Minerale (@le_mineraleid) tidak hanya melihat angka-angka engagement, tetapi juga mengeksplorasi makna dan narasi di balik interaksi tersebut. Digital activism air minum #airminum menjadi medan di mana berbagai identitas, ideologi, dan kekuasaan terlibat dalam proses kontestasi. Dalam gambar 2, yang menunjukkan relasi kuasa mereka dalam jaringan air minum, kita dapat melihat bahwa dominasi tidak hanya diukur melalui jumlah tetapi juga melalui cara narasi mereka terbentuk dan diterima oleh masyarakat. Cluster-cluster besar yang tidak terjaring oleh mereka mencerminkan bahwa narasi atau citra yang mereka bangun tidak sesuai atau tidak relevan dengan sebagian besar audiens. Kita dapat mempertanyakan strategi Digital Marketing Communication mereka: Apakah narasi yang mereka gunakan inklusif? Apakah mereka berhasil menggugah identitas dan pengalaman audiens mereka? Bagaimana power dynamics terlibat dalam interaksi digital ini? Dengan memahami bahwa peta jaringan bukan sekadar representasi statis tetapi arena di mana makna terus-menerus dinegosiasikan, kita dapat melihat bahwa kelemahan strategi DMC mereka bisa jadi terletak pada kurangnya pemahaman akan kompleksitas identitas dan preferensi konsumen. (bersambung)
Alat bantu dengar: sebuah insight Analisis Komunikasi Big Data (Instagram)

Lebih dari 5% populasi dunia – atau 430 juta orang – memerlukan rehabilitasi untuk mengatasi gangguan pendengaran yang mereka alami (termasuk 34 juta anak). Diperkirakan pada tahun 2050, lebih dari 700 juta orang – atau 1 dari setiap 10 orang – akan mengalami gangguan pendengaran. Rehabilitasi membantu penderita gangguan pendengaran agar dapat berfungsi secara optimal, sehingga dapat mandiri dalam beraktivitas sehari-hari. Secara khusus, rehabilitasi membantu mereka untuk berpartisipasi dalam pendidikan, pekerjaan, rekreasi dan peran yang berarti, misalnya dalam keluarga atau komunitas – sepanjang hidup mereka. Intervensi rehabilitasi bagi penderita gangguan pendengaran antara lain: penyediaan dan pelatihan penggunaan teknologi pendengaran (misalnya alat bantu dengar, implan koklea, dan implan telinga tengah). Implan koklea adalah perangkat elektronik kecil dan kompleks yang dapat membantu memberikan indera pendengaran kepada seseorang yang mengalami gangguan pendengaran berat atau gangguan pendengaran berat. Terdapat beberapa produsen implan koklea yang telah beredar dan disetujui oleh Food and Drug Administraion (FDA) antara lain Advanced Bionics, Cochlear, dan MedEl. Di Indonesia terdapat beberapa distributor implan koklea di Indonesia antara lain PT Kasoem Hearing Center, Nobel Audiology Center, dan MedEl. Google trend menunjukkan data dalam 5 tahun belakangan ini cukup tinggi minat seiring waktu terkait “alat bantu dengar” namun dengan sandingan distributor implan koklea yang tampak cukup rendah dalam minat. Tampak potensi pasar yang sangat luar biasa pada minat seiring waktu namun tidak diikuti oleh minat pada 3 (tiga) distributor implan koklea Indonesia. Melalui Analisis Jaringan Komunikasi pada media sosial Instagram tampak bagaimana relasi komunikasi yang terbentuk. Peluang ini rupanya belum ditangkap dengan baik oleh 3 (tiga) distributor implan koklea ……. ASIGTA “mendengar” melalui media digital (media sosial dan non media sosial), maka kita tahu apa-apa saja kebutuhan tentang alat bantu dengar, alat bantu dengar yang disuka apa (yang tidak disuka apa), alat bantu dengar dipahami bagaimana, alat bantu dengar dibicarakan oleh siapa saja (faktor eigen bagaimana), alat bantu dengar dibicarakan dimana saja, kesalahpahaman terhadap merk bagaimana, persepsi tentang merk alat bantu dengar bagaimana, dan banyak hal lainnya yang bisa diungkap melalui “mendengar” big data. Memahami digital activism baik untuk bisnis, politik, maupun pemerintahan harus menggunakan cara baru agar tidak tersesat di era disruptif. (bersambung)
Integrated Digital

Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillah, Laboratorium Media Digital (Cyber PR) telah selesai terbangun dan kini mulai pembangunan Laboratorium Integrated Digital. Laboratorium Media Digital (Cyber PR) berada dibawah Program Studi Ilmu Komunikasi, tempat belajar dan berlatih secara langsung mengenai Digital Activism, Analisis Komunikasi Big Data, Teknologi Komunikasi, dan Media Digital terkini dalam perspektif Ilmu Komunikasi. Laboratorium Media Digital (Cyber PR) pada tahun 2022 telah bekerja sama dengan banyak pihak antara lain PT. POS Indonesia, Kemendes, Pemerintahan Kabupaten Bondowoso dan lain sebagainya. Laboratorium Media Digital (Cyber PR) berada dalam lingkup Program Studi Ilmu Komunikasi Bermula dari riset di tahun 2018 dilengkapi riset-riset lanjutan dengan mempertimbangkan bidang kerja baru Ilmu Komunikasi dilengkapi hasil tracer study maka program studi Ilmu Komunikasi memutuskan untuk karakter/keunikan progdi pada bidang Komunikasi Digital sehingga perlu dilakukan penyesuaian untuk semua laboratorium yang sudah dimiliki dan membuat laboratorium baru yaitu Laboratorium Media Digital (Cyber PR) yang dimulai ditahun 2019. Irwan Dwi Arianto yang saat itu selaku Kepala Laboratorium Media Digital, TV, dan Radio Program Studi Ilmu Komunikasi mencoba untuk mengkolaborasikan Komputasi Sosial dalam bidang Ilmu Komunikasi melalui Laboratorium Media Digital (Cyber PR) sebagai pusatnya dan terintegrasi dengan Laboratorium Program Studi Komunikasi Lainnya seperti Laboratorium Film, Laboratorium Fotografi, Laboratorium Iklan, Laboratorium Radio, dan Laboratorium Televisi yang sudah telah ada terlebih dahulu serta membangun tambahan Laboratorium Bersama (Broadcast) di lantai 3 Gedung FISIP 2 UPN “Veteran” Jawa Timur. Alhamdulillah ditahun 2022 secara keseluruhan laboratorium program studi Ilmu Komunikasi telah terintegrasi. Goal secara sarana dan prasarana telah terpenuhi sebagai Laboratorium Digital multi platform berbasis riset Big Data Media Digital khususnya UPN Televisi yang berada dalam Laboratorium Televisi dan AK Radio yang berada dalam Laboratorium Radio telah mencanangkan Televisi dan Radio Kampus Digital Multi-Platform berbasis riset Big Data Media Digital. Open in New Tab Berawal dari Laboratorium Cyber Public Relations menuju Laboratorium Integrated Digital. Memahami Digital Activism membutuhkan Integrasi berbagai keilmuan dalam Analisis Komunikasi Big Data Media Digital. Akselerasi Digital membawa konsekuensi percepatan perkembangan isu dalam simpul-simpul dialektika. Kekuasaan tidak bisa dimiliki itu sebab netizen bisa sangat powerfull dan “penguasa” bisa sangat powerless sekalipun memiliki rangkai komando. Membenturkan buzzer dengan netizen bukanlah cara bijak dalam era smart society 5.0 terlebih semakin lama teknologi semakin canggih dan humanis. Kuasa tidak harus dengan follower yang besar terbukti banyak viral terjadi dari akun berfollower kecil bahkan newbie.Setidaknya spiral issue memberi gambaran sederhana menolak keangkuhan. Etika dan privasi menjadi pertimbangan. Ilmu analisis baru merupakan terobosan yang terbukti. Laboratorium Integrated Digital berada dalam lingkup Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Saat ini untuk pengembangannya, ditahun 2023 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik tengah membangun Laboratorium Integrated Digital yang diharapkan dapat menjadi sarana yang lebih lengkap untuk pengajaran dan penelitian dibidang digital dalam kajian Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Laboratorium ini nantinya akan dilengkapi dengan teknologi canggih serta perangkat lunak terbaru yang memungkinkan mahasiswa untuk belajar dan berlatih dalam berbagai bidang. Dengan adanya Laboratorium Integrated Digital ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih siap menghadapi tuntutan pasar kerja yang semakin kompleks dan dinamis di era digital saat ini. Selain itu, laboratorium ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang digital, sehingga dapat meningkatkan daya saing dan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Barakallah aamiin. #cyberpr #integrateddigital #komunikasidigital #analisiskomunikasibigdata #bigdataanalytics #scbd #komputasisosial #ilkomupnvjt #ikomupnvjt #upnsurabaya #upnvjatim #upnvjt #2024 #pilpres2024 #pileg2024
Intel vs AMD

Riset ini dapat digunakan untuk melihat 2 sisi (Insight) dari 2 brand (Intel dan AMD), sesuai permintaan sebagai contoh hanya diulas dalam 1 (satu) sisi yaitu Intel pada tataran ulasan dasar. Era digital membawa perubahan besar dalam cara perusahaan membangun merek, memposisikan mereknya di pasar, dan membangun reputasi yang baik. Kehadiran media sosial dan platform online lainnya telah memungkinkan perusahaan untuk berinteraksi langsung dengan konsumen, memperluas jangkauan merek, dan meningkatkan eksposur merek di pasar yang lebih luas. Setidaknya ada 3 kemampuan yang harus dimiliki terkait Brand, Positioning, dan Reputasi. Perusahaan harus berkemampuan membangun merek yang kuat dan konsisten dengan tujuan bisnisnya, serta mampu membedakan dirinya dari pesaing lain di pasar. Perusahaan harus berkemampuan memposisikan mereknya dengan baik di pasar digital, seperti memanfaatkan media sosial untuk membangun kesadaran merek dan meningkatkan keterlibatan konsumen. Perusahaan juga harus mempertimbangkan preferensi konsumen di era digital, seperti preferensi untuk membeli secara online dan menemukan informasi tentang produk melalui mesin pencari dan media sosial. Perusahaan harus berkemampuan membangun reputasi yang baik di era digital dengan memperhatikan apa yang dikatakan konsumen tentang mereknya di media sosial dan platform online lainnya. Perusahaan harus memantau reputasinya secara teratur dan mengambil tindakan untuk memperbaiki masalah atau merespons umpan balik negatif dari konsumen. Brand, positioning, dan reputasi memiliki kaitan yang erat dengan penjualan karena ketiga konsep tersebut dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk atau jasa suatu perusahaan. Konsumen akan lebih cenderung membeli produk atau jasa dari merek yang memiliki citra positif, posisi yang baik di pasaran, dan reputasi yang baik dalam hal kualitas produk atau pelayanan pelanggan. Dalam hal penjualan, merek yang kuat dan terkenal dapat membantu perusahaan untuk menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Posisi yang baik di pasaran juga dapat membantu perusahaan untuk bersaing dengan merek-merek lain di pasar yang sama. Reputasi yang baik juga dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperoleh rekomendasi dari pelanggan yang puas, yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian orang lain. Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan ketiga konsep ini dalam membangun strategi penjualan yang sukses. Perusahaan harus membangun merek yang kuat dan konsisten dengan tujuan bisnisnya, serta memposisikan mereknya dengan baik di pasaran agar mudah dikenal dan diingat oleh konsumen. Dengan reputasi yang baik, perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan membangun loyalitas pelanggan, yang dapat membantu meningkatkan penjualan secara jangka panjang. Dalam era digital, perusahaan juga harus berkemampuan memanfaatkan data dan analisis untuk memahami konsumen lebih baik, mengidentifikasi tren pasar, dan mengoptimalkan strategi merek, posisi merek, dan reputasi merek. Memahami diri dan kompetitornya. YouTube YouTube Video Network : Intel AMD YouTube Video Network Intel AMD diambil pada tanggal 6 Maret 2023 (level 1.0) dengan limitasi hanya 100 video pencarian dan limit 100 video per level diperoleh 2.893 aktor. Teridentifikasi Intel belum melakukan pengelolaan stakeholder (pembuat konten, pengiklan, pengguna akhir, pemilik saluran YouTube, platform YouTube itu sendiri, dsb). Kesan “liar” tampak pada visualisasi YouTube Video Network yg dihasilkan pada riset ini. Belum terjadi interaksi langsung (terpola). Pada masing-masing cluster yang terbentuk, tampak bagaimana dominasi Intel atau AMD serta bagaimana narasi yang dibangun pada masing-masing cluster. Narasi yang dibangun berikut amplifikasinya (untuk pengembangan analisis) terbaca pada relasi yang terbentuk pada cluster-cluster dalam struktur jaringan utuh. Hal-hal yang bisa diidentifikasi lebih lanjut antara lain : Identifikasi aktor-aktor yang berpengaruh, berpengaruh tidak selalu memiliki subscriber besar namun lebih pada posisi aktor pada jaringan tertentu. Indentifikasi narasi yang dibangun oleh aktor-aktor yang berpengaruh, memahami narasi yang dibangun oleh aktor (content creator) menjadi penting dalam dasar strategi komunikasi berlanjut. Identifikasi pengaruh jalinan komunikasi yang terbentuk. Identifikasi respon netizen terkait pengetahuan yang dibangun dalam video network. ORM yang sedang berkembang Pain Story terkait brand Identifikasi tambahan sesuai kebutuhan terkait YouTube Video Network TWITTER Twitter User Network Twitter Users Network diambil pada tanggal 6 Maret 2023 pada masing-masing official Twitter, diperoleh jalinan komunikasi 1.546 aktor. Tampak Intel tidak memiliki jejaring teman yang berkualitas (kuat) dibandingkan dengan kompetitor. Intel hanya disebut 1.706 sedang kompetitor 2.601 yang tentunya perlu pendalaman kembali (disebut positif atau negatif). Intel hanya perlu melakukan implementasi ORM untuk memperoleh jejaring teman yang berkualitas dan jika dilaksanakan secara terencana dapat menggeser posisi jejaring teman yang berkualitas dari kompetitor untuk masuk dalam cluster Intel. Hal-hal yang bisa diidentifikasi lebih lanjut antara lain : ORM yang sedang berkembang. Identifikasi jaringan pertemanan yg berkualitas Identifikasi digital positioning Identifikasi dialektika digital pada users network Identifikasi tambahan sesuai kebutuhan Twitter Search Network Diambil pada tanggal 6 Maret dengan temuan pembicaraan terkait Intel AMD dalam bahasa Indonesia hanya ada pada 91 aktor pada kisaran tanggal 26 Februari sampai dengan 6 Maret 2023. AMD disebut sebanyak 86 sedang Intel disebut sebanyak 67 (perlu penelaahan lebih lanjut terkait arah opini yang negatif atau positif dan dialektika yang ditembulkan). Tampak Intel kurang diminati dalam Twitter activism dan perlu adanya pengelolaan Twitter activism yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Hal-hal yang bisa diidentifikasi lebih lanjut antara lain : ORM yang sedang berkembang dalam jaringan pencarian. Dialektika yang ditimbulkan Aktor-aktor yang berpotensi Narasi yang dibangun pada masing-masing cluster terjaring Pain Story terkait brand Identifikasi tambahan sesuai kebutuhan INSTAGRAM https://www.instagram.com/intel_indonesia/ View this post on Instagram A post shared by Intel Indonesia (@intel_indonesia) https://www.instagram.com/amd.indonesia/ View this post on Instagram A post shared by AMD Indonesia (@amd.indonesia) Keseluruhan posting pada masing-masing akun Instagram diambil pada tanggal 6 Maret 2023. Intel 1.508 posts dan AMD 1.550 posts. Top engagements menunjukkan gambaran sederhana pencapaian strategi komunikasi yang direncanakan. Pop Hal-hal yang bisa diidentifikasi lebih lanjut antara lain : Behaviour pada masing-masing akun Match behaviour sesuai target sasarannya ORM yang sedang berkembang Popularitas hastag Instagram behaviour Time and Day Behaviour Post distribution Engagement plot Pain story terkait brand Identifikasi tambahan sesuai kebutuhan Demikian sekilas gambaran, untuk mendapatkan INSIGHT yang dibutuhkan perusahaan perlu pendalaman dari masing-masing temuan secara mixed methods socio technical approach.
Protected: TWITTER BEHAVIOUR

There is no excerpt because this is a protected post.
Jasa Pengiriman Indonesia

Digital Activism Jasa Pengiriman Indonesia di Media Sosial Twitter memberikan gambaran positioning dan reputasi masing-masing. Media Sosial semakin mengukuhkan posisinya sebagai alat pemasaran yang kuat tidak hanya sekedar followers-nya namun juga gambaran karakter dan nilai perusahaan secara digital. Pandemi “memaksa” pelaku bisnis untuk melakukan perubahan dalam menjalankan operasinya maka menjadi sangat penting memahami karakter netizennya. Twitter data mining by Quincy Mayferta PPA. Tantangan tersendiri bagi para pelaku bisnis untuk membangun reputasi digital serta hubungan dengan target konsumennya ditengah persaingan yang kian ketat dan rentang perhatian (attention span) pelanggan yang juga kian menurun.