Media sosial telah menjadi platform utama bagi merek untuk membangun positioning dan reputasi digital mereka. Instagram, sebagai salah satu platform media sosial yang paling populer, menawarkan peluang besar bagi merek untuk berinteraksi dengan audiens mereka, membangun komunitas, dan mempromosikan produk mereka. Viva Cosmetics, salah satu merek kecantikan ternama di Indonesia, telah memanfaatkan Instagram untuk membangun kehadirannya secara digital melalui akun @viva.cosmetics. Selain Viva Cosmetics, terdapat beberapa kompetitor utama seperti Wardah, Rollover Reaction, BLP Beauty, Mineral Botanica, ESQA Cosmetics, Mustika Ratu, dan Purbasari yang juga aktif di Instagram.

Temuan awal Viva Cosmetics memiliki interaksi yang cukup kuat dan luas di Instagram

Interaksi Jaringan:

Jumlah Total Vertices: 14.229
Jumlah Unique Edges: 13.865
Jumlah Total Edges: 29.979
Hubungan utama terdiri dari komentar, penyebutan dalam komentar, dan tag di postingan, dengan komentar sebagai jenis hubungan yang paling dominan.

Kluster dan Struktur Jaringan:

Jaringan ini dikelompokkan menjadi beberapa kluster menggunakan algoritma Clauset-Newman-Moore, yang membantu mengidentifikasi komunitas dan pola interaksi utama.
Kluster terbesar mencakup 14.228 vertices dengan 29.977 edges.

Kata-Kata Teratas dalam Unggahan:

Kata-kata yang sering muncul dalam unggahan Viva Cosmetics termasuk “aku”, “banget”, “produk”, “kulit”, dan “cantik”. Kata-kata ini mencerminkan tema umum seperti interaksi personal, rekomendasi produk, dan sentimen positif terhadap produk.

Analisis Awal Kompetitor

Untuk memahami bagaimana Viva Cosmetics dibandingkan dengan kompetitornya, analisis juga dilakukan terhadap akun-akun Instagram dari Wardah, Rollover Reaction, BLP Beauty, Mineral Botanica, ESQA Cosmetics, Mustika Ratu, dan Purbasari. Berikut adalah temuan kunci:

Wardah (@wardahbeauty):

Rollover Reaction (@rollover.reaction):

BLP Beauty (@blpbeauty):

Mineral Botanica (@mineralbotanica):

ESQA Cosmetics (@esqacosmetics):

Mustika Ratu (@mustikaratuind):

Purbasari (@purbasari_indonesia):

Insight ini menggambarkan bagaimana Viva Cosmetics dan kompetitornya membangun positioning dan reputasi digital melalui strategi komunikasi yang efektif di Instagram. Insight ini dapat menjadi pemicu penelitian lebih lanjut untuk mendalami analisis isi kualitatif, memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang strategi komunikasi dan dampaknya terhadap reputasi digital merek-merek kecantikan di Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan bagi praktisi komunikasi dan pemasaran digital dalam membangun dan mempertahankan reputasi merek di media sosial.

ASIGTA (Analisis Komunikasi Big Data) dapat membantu merek kecantikan seperti Viva Cosmetics, Wardah, Rollover Reaction, BLP Beauty, Mineral Botanica, ESQA Cosmetics, Mustika Ratu, dan Purbasari untuk memiliki keunggulan dalam strategi komunikasi dan digital activism di media sosial,. Melalui analisis data mendalam diperoleh insight terperinci tentang bagaimana setiap merek membangun positioning dan reputasi digital mereka. Misalnya, kami menemukan bahwa Viva Cosmetics memiliki tingkat interaksi yang tinggi dan berhasil membangun hubungan emosional yang kuat dengan audiensnya. Temuan ini menunjukkan pentingnya strategi komunikasi yang tepat dan berbasis data untuk meningkatkan keterlibatan dan visibilitas merek. Namun, analisis juga menunjukkan bahwa Viva Cosmetics masih kurang optimal dalam memanfaatkan kolaborasi dengan influencer dan kampanye berbasis komunitas, yang dapat meningkatkan jangkauan dan pengaruh merek secara signifikan.

Melalui ASIGTA dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi merek kecantikan dalam membangun dan mempertahankan reputasi digital yang kuat. Solusi lengkap sangat dibutuhkan, mulai dari analisis data mendalam, pengembangan strategi berbasis data, hingga pelaksanaan kampanye yang disesuaikan dengan audiens target. Dengan pendekatan holistik ini, merek tidak hanya meningkatkan keterlibatan dan interaksi di media sosial, tetapi juga memonitor dan mengevaluasi efektivitas strategi yang diterapkan secara berkelanjutan.

Menggunakan Teori Identitas Sosial, kita dapat memahami bagaimana Viva Cosmetics dan kompetitornya berhasil tidaknya dalam membangun komunitas yang kuat dan mendorong aktivisme digital di Instagram. Merek-merek ini harusnya tidak hanya menjual produk, tetapi juga menciptakan identitas sosial yang dapat diadopsi oleh pengikut mereka. Proses kategorisasi, identifikasi, dan perbandingan sosial membantu menjelaskan bagaimana nantinya pengikut merasa terhubung dengan merek dan termotivasi untuk mendukung kampanye aktivisme digital mereka. Dengan demikian, melalui strategi komunikasi yang efektif dan berbasis komunitas, Viva Cosmetics dan kompetitornya mampu membentuk positioning dan reputasi digital yang kuat, yang pada akhirnya memperkuat loyalitas dan keterlibatan konsumen di platform media sosial.

Dr. Irwan Dwi Arianto, M.I.Kom.
(Founder ASIGTA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ASIGTA