Mendengar Media Digital: Perbincangan Skripsi dan Tugas Akhir
Mendengar media digital merupakan perspektif baru dalam pemberitaan melalui pemantauan, analisis, dan interpretasi dari dinamika percakapan yang terjadi di berbagai platform media digital. Melalui hal ini pembaca dapat lebih memahami trend, isu, dan sentimen yang berkembang di masyarakat digital serta memperoleh insight (wawasan) berbasis big data.
Aktivisme Digital Instagram dan YouTube Video Network PT Sinergi Gula Nusantara: Temuan dan Insight ASIGTA
Instagram Digital Activism Dalam era digital saat ini, aktivitas dan interaksi di media sosial telah menjadi indikator penting bagi keberhasilan strategi komunikasi sebuah perusahaan. PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), sebagai salah satu entitas utama dalam industri gula di Indonesia, tidak terkecuali. Melalui akun Instagram mereka dan beberapa pabrik gula di bawah pengelolaannya (contoh kali ini adalah bersumber dengan pabrik-pabrik gula eks PTPN X seperti PG Kremboong, PG Gempolkrep, PG Djombang Baru, PG Tjoekir, PG Lestari, PG Meritjan, PG Pesantren Baru, PG Ngadiredjo, dan PG Modjopanggoong), SGN telah menunjukkan kehadiran digital yang signifikan. Namun, seberapa efektifkah strategi komunikasi digital mereka? Inilah yang kami coba ungkap melalui analisis komunikasi big data (ASIGTA). Hasil analisis menunjukkan bahwa jaringan ini mencakup 1082 akun Instagram dengan 4332 hubungan, yang meliputi komentar, sebutan dalam komentar, sebutan dalam postingan, dan tag dalam postingan. Jaringan ini memiliki 5 komponen terhubung, dengan komponen terbesar terdiri dari 1064 akun dan 4304 hubungan. Diameter jaringan adalah 7 dengan rata-rata jarak geodesik 3,49, menunjukkan tingkat interaksi yang cukup tinggi di antara pengguna. Kami juga menemukan bahwa melalui algoritma Clauset-Newman-Moore berhasil mengidentifikasi beberapa kluster dalam jaringan, yang menunjukkan adanya komunitas-komunitas kecil yang berinteraksi secara intens. Hubungan utama dalam jaringan adalah komentar, sebutan dalam komentar, dan sebutan dalam postingan. Ini menunjukkan bahwa pengguna Instagram SGN sangat terlibat dalam percakapan dan interaksi di sekitar konten yang diposting. Analisis kata kunci dan frasa utama menunjukkan kata yang sering sering muncul dalam status, yang menunjukkan fokus utama dari percakapan terkait industri gula dan kampanye pemasaran perusahaan. Frasa seperti “tangguh tumbuh”, “tumbuh juara”, dan “sobat manis” menunjukkan upaya untuk membangun identitas merek dan keterlibatan komunitas namun juga dijumpai frasa yang kurang tepat dalam meningkatkan keterlibatan komunitas. Melalui temuan ini, beberapa insight dan rekomendasi strategi komunikasi dapat diberikan. Pertama, meningkatkan keterlibatan komunitas sangat penting. Interaksi dalam jaringan menunjukkan ketertarikan tinggi pada konten yang terkait dengan temuan narasi. Oleh karena itu, SGN dapat mengadakan kampanye interaktif khusus untuk memudahkan pelacakan dan analisis (monitoring keberhasilan). Kedua, menjadi penting untuk penguatan identitas merek dengan frasa yang relevan yang sesuai dengan digital activism stakeholdernya. Ketiga, konten edukasi yang tepat sangat dibutuhkan dan hal tersebut belum tampak sehingga bisa terlihat dari visualisasinya. Dalam dunia yang semakin terhubung, memahami bagaimana interaksi dan percakapan berlangsung di platform digital seperti Instagram adalah kunci untuk merancang strategi komunikasi yang efektif. Dengan analisis mendalam dari ASIGTA, PT Sinergi Gula Nusantara dapat memperoleh wawasan berharga tentang dinamika komunikasi mereka, mengidentifikasi influencer kunci, dan mengoptimalkan kampanye pemasaran mereka untuk hasil yang lebih baik berdasarkan metode riset big data. Dengan wawasan yang diperoleh dari analisis ini, PT Sinergi Gula Nusantara sebenarnya memiliki peluang besar untuk memperkuat kehadiran digital mereka. Melalui pendekatan berbasis data dan strategi yang disesuaikan dengan prinsip Marketing 5.0, SGN dapat meningkatkan keterlibatan komunitas, memperkuat identitas merek, dan mencapai tujuan bisnis mereka dengan lebih efektif. YouTube Video Network Setelah mengeksplorasi aktivitas digital PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) di Instagram, kami melanjutkan dengan analisis jaringan video YouTube mereka. Periode yang kami analisis mencakup dari 1 Januari 2024 hingga 20 Juli 2024, menggunakan metode analisis komunikasi big data (ASIGTA). Temuan kami mengungkap berbagai wawasan penting tentang bagaimana video-video SGN berinteraksi dengan audiens mereka di platform YouTube. Jaringan ini terdiri dari 445 akun YouTube yang terlibat dalam berbagai interaksi seputar video-video SGN. Terdapat total 239 hubungan yang mencakup komentar, likes, dan mentions. Namun, analisis lebih dalam menunjukkan bahwa jaringan ini tidak sepenuhnya terhubung, baik secara kuat maupun lemah. Dengan kata lain, setiap akun cenderung berdiri sendiri tanpa banyak interaksi yang menghubungkan mereka satu sama lain. Dalam hal keterhubungan kuat (strongly connected), jaringan ini terdiri dari 445 komponen, yang berarti setiap akun tidak memiliki hubungan timbal balik yang kuat dengan akun lain. Keterhubungan lemah (weakly connected) juga menunjukkan hasil serupa, dengan 445 komponen terhubung lemah. Ini menunjukkan bahwa tidak ada kelompok besar dalam jaringan yang saling terhubung secara signifikan. Rata-rata in-degree dan out-degree dari jaringan ini relatif rendah, menunjukkan bahwa setiap akun hanya memiliki sedikit interaksi masuk dan keluar. Kepadatan jaringan juga sangat rendah, yaitu 0,0012, yang berarti hubungan antar akun dalam jaringan ini sangat jarang terjadi. Temuan ini menunjukkan bahwa video-video tentang SGN di YouTube belum berhasil menciptakan komunitas yang saling berinteraksi. Untuk mengatasi hal ini, SGN perlu mengembangkan strategi yang lebih efektif dalam membangun keterhubungan dan komunitas di platform ini. Analisis jaringan video YouTube dan aktivitas digital Instagram PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) menunjukkan bahwa meskipun ada partisipasi yang cukup luas, keterhubungan antara akun-akun di kedua platform ini masih sangat rendah. Mengacu pada perspektif Michel Foucault, kontrol terhadap wacana sangat penting untuk menghindari manipulasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Narasi CSR SGN harus diposisikan sebagai kontribusi positif dan memberdayakan, bukan sebagai kompensasi. Perspektif Manuel Castells menekankan pentingnya jaringan dalam membentuk kekuasaan dan komunikasi di era digital. Temuan ini menunjukkan bahwa SGN perlu meningkatkan upaya untuk membangun komunitas yang lebih terhubung dan berinteraksi baik melalui Instagram maupun YouTube serta media digital lainnya (media sosial dan non media sosial lainnya). Dr. Irwan Dwi Arianto, M.I.Kom. (Founder ASIGTA)
Kontestasi Digital Aqua VS Le Minerale di Media Sosial Instagram
Kontestasi digital antara Aqua (@sehataqua) dan Le Minerale (@le_mineraleid) dapat dianalisis dengan menggunakan berbagai metrik digital seperti jumlah followers, likes, comments, dan shares. Melalui pendekatan ini, kita dapat mengidentifikasi sejauh mana kedua brand tersebut berhasil menarik perhatian dan membangun engagement dengan audiens mereka. Dengan memanfaatkan big data dan alat analitik sosial media (NodeXL, ASIGTA, dll), kita dapat memetakan interaksi di sekitar hashtag #airminum untuk melihat bagaimana kedua brand tersebut tampil dalam percakapan digital. Gambar 2, yang menunjukkan relasi kuasa mereka dalam jaringan air minum, dapat dianalisis lebih lanjut untuk memahami tingkat dominasi masing-masing brand. Dalam hal ini, kita menemukan bahwa baik Aqua maupun Le Minerale tidak mendominasi jaringan air minum, ditunjukkan oleh cluster besar yang tidak terjaring oleh mereka. Melalui analisis data ini, kita dapat menyimpulkan bahwa strategi Digital Marketing Communication (DMC) mereka belum efektif dalam memanfaatkan potensi penuh dari medan kontestasi digital. Dengan memetakan jaringan dan mengukur metrik seperti sentimen, reach, dan frequency, kita dapat mengidentifikasi kelemahan dan peluang untuk perbaikan strategi ke depan. Hal yang saat ini bisa dipelajari dan dilakukan. View this post on Instagram A post shared by Irwan Dwi Arianto (@irwan_dwi_arianto) Kita saat ini dapat memahami kontestasi digital antara Aqua (@sehataqua) dan Le Minerale (@le_mineraleid) tidak hanya melihat angka-angka engagement, tetapi juga mengeksplorasi makna dan narasi di balik interaksi tersebut. Digital activism air minum #airminum menjadi medan di mana berbagai identitas, ideologi, dan kekuasaan terlibat dalam proses kontestasi. Dalam gambar 2, yang menunjukkan relasi kuasa mereka dalam jaringan air minum, kita dapat melihat bahwa dominasi tidak hanya diukur melalui jumlah tetapi juga melalui cara narasi mereka terbentuk dan diterima oleh masyarakat. Cluster-cluster besar yang tidak terjaring oleh mereka mencerminkan bahwa narasi atau citra yang mereka bangun tidak sesuai atau tidak relevan dengan sebagian besar audiens. Kita dapat mempertanyakan strategi Digital Marketing Communication mereka: Apakah narasi yang mereka gunakan inklusif? Apakah mereka berhasil menggugah identitas dan pengalaman audiens mereka? Bagaimana power dynamics terlibat dalam interaksi digital ini? Dengan memahami bahwa peta jaringan bukan sekadar representasi statis tetapi arena di mana makna terus-menerus dinegosiasikan, kita dapat melihat bahwa kelemahan strategi DMC mereka bisa jadi terletak pada kurangnya pemahaman akan kompleksitas identitas dan preferensi konsumen. (bersambung)
Alat bantu dengar: sebuah insight Analisis Komunikasi Big Data (Instagram)
Lebih dari 5% populasi dunia – atau 430 juta orang – memerlukan rehabilitasi untuk mengatasi gangguan pendengaran yang mereka alami (termasuk 34 juta anak). Diperkirakan pada tahun 2050, lebih dari 700 juta orang – atau 1 dari setiap 10 orang – akan mengalami gangguan pendengaran. Rehabilitasi membantu penderita gangguan pendengaran agar dapat berfungsi secara optimal, sehingga dapat mandiri dalam beraktivitas sehari-hari. Secara khusus, rehabilitasi membantu mereka untuk berpartisipasi dalam pendidikan, pekerjaan, rekreasi dan peran yang berarti, misalnya dalam keluarga atau komunitas – sepanjang hidup mereka. Intervensi rehabilitasi bagi penderita gangguan pendengaran antara lain: penyediaan dan pelatihan penggunaan teknologi pendengaran (misalnya alat bantu dengar, implan koklea, dan implan telinga tengah). Implan koklea adalah perangkat elektronik kecil dan kompleks yang dapat membantu memberikan indera pendengaran kepada seseorang yang mengalami gangguan pendengaran berat atau gangguan pendengaran berat. Terdapat beberapa produsen implan koklea yang telah beredar dan disetujui oleh Food and Drug Administraion (FDA) antara lain Advanced Bionics, Cochlear, dan MedEl. Di Indonesia terdapat beberapa distributor implan koklea di Indonesia antara lain PT Kasoem Hearing Center, Nobel Audiology Center, dan MedEl. Google trend menunjukkan data dalam 5 tahun belakangan ini cukup tinggi minat seiring waktu terkait “alat bantu dengar” namun dengan sandingan distributor implan koklea yang tampak cukup rendah dalam minat. Tampak potensi pasar yang sangat luar biasa pada minat seiring waktu namun tidak diikuti oleh minat pada 3 (tiga) distributor implan koklea Indonesia. Melalui Analisis Jaringan Komunikasi pada media sosial Instagram tampak bagaimana relasi komunikasi yang terbentuk. Peluang ini rupanya belum ditangkap dengan baik oleh 3 (tiga) distributor implan koklea ……. ASIGTA “mendengar” melalui media digital (media sosial dan non media sosial), maka kita tahu apa-apa saja kebutuhan tentang alat bantu dengar, alat bantu dengar yang disuka apa (yang tidak disuka apa), alat bantu dengar dipahami bagaimana, alat bantu dengar dibicarakan oleh siapa saja (faktor eigen bagaimana), alat bantu dengar dibicarakan dimana saja, kesalahpahaman terhadap merk bagaimana, persepsi tentang merk alat bantu dengar bagaimana, dan banyak hal lainnya yang bisa diungkap melalui “mendengar” big data. Memahami digital activism baik untuk bisnis, politik, maupun pemerintahan harus menggunakan cara baru agar tidak tersesat di era disruptif. (bersambung)
Conversational AI & Ilmu Komunikasi: Membangun Kesadaran Baru
Alhamdulillah bersama para Pakar Ilmu Komunikasi. Bismillah Barakallah aamiin.#ISKI#ASPIKOM#UPNVJT#ASIGTA pic.twitter.com/4BSuPqd6uE — Irwan Dwi Arianto (@irwan_dwi_a) December 19, 2023
EMOSI TERHADAP CAPRES
Analisis Emosi dalam konteks politik memberikan landasan yang kokoh bagi ASIGTA untuk mengembangkan strategi yang lebih cerdas dan terfokus, serta merespons dinamika kompleks yang terlibat dalam proses pemilihan. Analisis Emosi yang dilakukan oleh ASIGTA pada capres merupakan pendekatan strategis untuk memahami dan merespon dinamika emosional yang terlibat dalam proses politik, terutama terkait pemilihan calon presiden (capres). Analisis ini melibatkan pemahaman mendalam terhadap berbagai emosi yang diungkapkan terhadap capres sejak 1 Agustus 2023 hingga 26 November 2023. Analisis Emosi yang dilakukan oleh ASIGTA merupakan pendekatan inovatif dalam memahami dan merespons dinamika pemilihan umum. Dengan fokus pada emosi, capres dapat menggali lebih dalam ke dalam pikiran dan perasaan pemilih, sehingga dapat memberikan keuntungan strategis yang signifikan. Metode Analisis Emosi ASIGTA menggunakan teknologi AI tingkat lanjut yang mampu mengenali dan mengklasifikasikan emosi utama, seperti kekaguman, kemarahan, kejijikan, ketakutan, kegembiraan, dan kesedihan. Penggunaan algoritma canggih memungkinkan capres untuk secara akurat mengidentifikasi nuansa emosional dalam teks yang sulit dipahami oleh analisis sentimen tradisional. Segmentasi Emosional Analisis emosi memungkinkan ASIGTA untuk melakukan segmentasi emosional di antara pemilih. Dengan memahami bagaimana emosi bervariasi di antara kelompok demografis atau wilayah geografis, capres dapat mengoptimalkan pesan dan kampanye mereka untuk mencapai target audiens dengan lebih efektif. Pengembangan lebih lanjut Analisis Sentimen Analisis Emosi memberikan dimensi tambahan, ketika sentimen netral, emosi di baliknya dapat beragam. Ini memungkinkan ASIGTA untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang apakah pemilih merasa optimis, skeptis, atau bahkan antusias terhadap calon tertentu. Keunggulan Strategis Dengan memahami emosi pemilih, ASIGTA memberikan keunggulan strategis kepada kliennya. Strategi kampanye yang dirancang berdasarkan analisis emosional dapat meningkatkan daya tarik pesan politik dan membangun koneksi emosional yang lebih kuat dengan pemilih. Implikasi Bisnis ASIGTA tidak hanya berfokus pada dampak politik, tetapi juga memberikan wawasan tentang bagaimana analisis emosi dapat diterapkan dalam bisnis. Penggunaan strategi konten berbasis emosi tidak hanya relevan dalam politik tetapi juga dapat meningkatkan interaksi konsumen dan meningkatkan brand loyalty. Keberlanjutan Analisis Penting untuk mencatat bahwa Analisis Emosi ini bukan hanya alat satu kali pakai selama periode pemilihan. ASIGTA dapat terus memantau dan menganalisis perubahan emosional selama kampanye, memberikan pembaruan berkala kepada kliennya untuk memastikan bahwa strategi dapat disesuaikan sesuai dengan evolusi sentimen pemilih. Keterbatasan Analisis Penting untuk diingat bahwa analisis emosi juga memiliki keterbatasan. Tidak semua emosi dapat dengan mudah diidentifikasi atau diklasifikasikan, dan beberapa penggunaan bahasa mungkin ambigu atau tidak jelas. Oleh karena itu, interpretasi hasil analisis perlu dilakukan dengan hati-hati. Dengan terus mengembangkan dan memperdalam Analisis Emosi, ASIGTA berkomitmen untuk memberikan wawasan yang lebih baik kepada kliennya, membantu mereka mengambil keputusan yang lebih baik dalam ranah politik, pemerintahan, dan bisnis. Bismillah, barakallah aamiin.
PseudoPower
Kehadiran numerik tidak berhubungan langsung dengan otoritas digital. Tidak semua influencer yang teridentifikasi memiliki kemampuan yang sama dalam menentukan debat publik di lingkungan digital. “baznas” memberi pelajaran berarti dalam mengenali PseudoPower dan antisipasinya. Lintas Generasi Mudahkah bagi gen Z atau gen Milenial untukmengenali buzzer? Buzzer politik dan PseudoPower. Mudahkah bagi gen Z atau Milenial untuk mengenali buzzer? Bagaimana ciri-cirinya? Bagaimana sikap gen Z dengan kehadiran buzzer politik?#PseudoPower — Irwan Dwi Arianto (@irwan_dwi_a) October 29, 2023 dengan sekali lihat saja sudah ketahuan kalau mereka buzzer pak. kata-kata, pola kalimat "template" yang disuarakan, menggunakan akun bodong yang tidak jelas siapa pemiliknya, juga biasanya cara mereka yang ngotot dalam menyuarakan pendapatnya sangat mudah dikenali Pak Irwan. — amalia (@18_justfo) October 30, 2023 Kunjungan Prof. Atwar dari Unpad dan sedikit paparan dari saya terkait fenomena PseudoPower yang tidak dikenali oleh awam. Ineffisiensi. https://www.facebook.com/bajari.atwartea/posts/pfbid02hJ8p9M1PLEKjuUwqCKQgn5LDmwoxMejgFhtMTJqEAzAKcWZojjo5wCQBeoduBkbUl Posisi tokoh dan partai yang tidak dalam satu cluster memberi gambaran tersendiri dalam digital activismnya.
Mengubah obrolan WhatsApp menjadi Jaringan
Tidak ada dalam bayangan kita sebelumnya untuk dapat mengidentifikasi kecenderungan yang terjadi dalam WhatsApp grup tersebut. Tidak terbayangkan betapa sulitnya untuk mengklasifikasikan percakapan dalam WhatsApp grup. Hal-hal yang dulunya jauh dari bayangan kita saat ini sudah bisa dilakukan kajiannya secara analisis komunikasi big data. Memilah kepentingan dalam grup yang semula cukup sulit dilakukan saat ini dengan mudah bisa dikerjakan melalui identifikasi persamaan percakapan sesama anggota dalam grup. Abrakadabra …..
Intel vs AMD
Riset ini dapat digunakan untuk melihat 2 sisi (Insight) dari 2 brand (Intel dan AMD), sesuai permintaan sebagai contoh hanya diulas dalam 1 (satu) sisi yaitu Intel pada tataran ulasan dasar. Era digital membawa perubahan besar dalam cara perusahaan membangun merek, memposisikan mereknya di pasar, dan membangun reputasi yang baik. Kehadiran media sosial dan platform online lainnya telah memungkinkan perusahaan untuk berinteraksi langsung dengan konsumen, memperluas jangkauan merek, dan meningkatkan eksposur merek di pasar yang lebih luas. Setidaknya ada 3 kemampuan yang harus dimiliki terkait Brand, Positioning, dan Reputasi. Perusahaan harus berkemampuan membangun merek yang kuat dan konsisten dengan tujuan bisnisnya, serta mampu membedakan dirinya dari pesaing lain di pasar. Perusahaan harus berkemampuan memposisikan mereknya dengan baik di pasar digital, seperti memanfaatkan media sosial untuk membangun kesadaran merek dan meningkatkan keterlibatan konsumen. Perusahaan juga harus mempertimbangkan preferensi konsumen di era digital, seperti preferensi untuk membeli secara online dan menemukan informasi tentang produk melalui mesin pencari dan media sosial. Perusahaan harus berkemampuan membangun reputasi yang baik di era digital dengan memperhatikan apa yang dikatakan konsumen tentang mereknya di media sosial dan platform online lainnya. Perusahaan harus memantau reputasinya secara teratur dan mengambil tindakan untuk memperbaiki masalah atau merespons umpan balik negatif dari konsumen. Brand, positioning, dan reputasi memiliki kaitan yang erat dengan penjualan karena ketiga konsep tersebut dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk atau jasa suatu perusahaan. Konsumen akan lebih cenderung membeli produk atau jasa dari merek yang memiliki citra positif, posisi yang baik di pasaran, dan reputasi yang baik dalam hal kualitas produk atau pelayanan pelanggan. Dalam hal penjualan, merek yang kuat dan terkenal dapat membantu perusahaan untuk menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Posisi yang baik di pasaran juga dapat membantu perusahaan untuk bersaing dengan merek-merek lain di pasar yang sama. Reputasi yang baik juga dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperoleh rekomendasi dari pelanggan yang puas, yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian orang lain. Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan ketiga konsep ini dalam membangun strategi penjualan yang sukses. Perusahaan harus membangun merek yang kuat dan konsisten dengan tujuan bisnisnya, serta memposisikan mereknya dengan baik di pasaran agar mudah dikenal dan diingat oleh konsumen. Dengan reputasi yang baik, perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan membangun loyalitas pelanggan, yang dapat membantu meningkatkan penjualan secara jangka panjang. Dalam era digital, perusahaan juga harus berkemampuan memanfaatkan data dan analisis untuk memahami konsumen lebih baik, mengidentifikasi tren pasar, dan mengoptimalkan strategi merek, posisi merek, dan reputasi merek. Memahami diri dan kompetitornya. YouTube YouTube Video Network : Intel AMD YouTube Video Network Intel AMD diambil pada tanggal 6 Maret 2023 (level 1.0) dengan limitasi hanya 100 video pencarian dan limit 100 video per level diperoleh 2.893 aktor. Teridentifikasi Intel belum melakukan pengelolaan stakeholder (pembuat konten, pengiklan, pengguna akhir, pemilik saluran YouTube, platform YouTube itu sendiri, dsb). Kesan “liar” tampak pada visualisasi YouTube Video Network yg dihasilkan pada riset ini. Belum terjadi interaksi langsung (terpola). Pada masing-masing cluster yang terbentuk, tampak bagaimana dominasi Intel atau AMD serta bagaimana narasi yang dibangun pada masing-masing cluster. Narasi yang dibangun berikut amplifikasinya (untuk pengembangan analisis) terbaca pada relasi yang terbentuk pada cluster-cluster dalam struktur jaringan utuh. Hal-hal yang bisa diidentifikasi lebih lanjut antara lain : Identifikasi aktor-aktor yang berpengaruh, berpengaruh tidak selalu memiliki subscriber besar namun lebih pada posisi aktor pada jaringan tertentu. Indentifikasi narasi yang dibangun oleh aktor-aktor yang berpengaruh, memahami narasi yang dibangun oleh aktor (content creator) menjadi penting dalam dasar strategi komunikasi berlanjut. Identifikasi pengaruh jalinan komunikasi yang terbentuk. Identifikasi respon netizen terkait pengetahuan yang dibangun dalam video network. ORM yang sedang berkembang Pain Story terkait brand Identifikasi tambahan sesuai kebutuhan terkait YouTube Video Network TWITTER Twitter User Network Twitter Users Network diambil pada tanggal 6 Maret 2023 pada masing-masing official Twitter, diperoleh jalinan komunikasi 1.546 aktor. Tampak Intel tidak memiliki jejaring teman yang berkualitas (kuat) dibandingkan dengan kompetitor. Intel hanya disebut 1.706 sedang kompetitor 2.601 yang tentunya perlu pendalaman kembali (disebut positif atau negatif). Intel hanya perlu melakukan implementasi ORM untuk memperoleh jejaring teman yang berkualitas dan jika dilaksanakan secara terencana dapat menggeser posisi jejaring teman yang berkualitas dari kompetitor untuk masuk dalam cluster Intel. Hal-hal yang bisa diidentifikasi lebih lanjut antara lain : ORM yang sedang berkembang. Identifikasi jaringan pertemanan yg berkualitas Identifikasi digital positioning Identifikasi dialektika digital pada users network Identifikasi tambahan sesuai kebutuhan Twitter Search Network Diambil pada tanggal 6 Maret dengan temuan pembicaraan terkait Intel AMD dalam bahasa Indonesia hanya ada pada 91 aktor pada kisaran tanggal 26 Februari sampai dengan 6 Maret 2023. AMD disebut sebanyak 86 sedang Intel disebut sebanyak 67 (perlu penelaahan lebih lanjut terkait arah opini yang negatif atau positif dan dialektika yang ditembulkan). Tampak Intel kurang diminati dalam Twitter activism dan perlu adanya pengelolaan Twitter activism yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Hal-hal yang bisa diidentifikasi lebih lanjut antara lain : ORM yang sedang berkembang dalam jaringan pencarian. Dialektika yang ditimbulkan Aktor-aktor yang berpotensi Narasi yang dibangun pada masing-masing cluster terjaring Pain Story terkait brand Identifikasi tambahan sesuai kebutuhan INSTAGRAM https://www.instagram.com/intel_indonesia/ View this post on Instagram A post shared by Intel Indonesia (@intel_indonesia) https://www.instagram.com/amd.indonesia/ View this post on Instagram A post shared by AMD Indonesia (@amd.indonesia) Keseluruhan posting pada masing-masing akun Instagram diambil pada tanggal 6 Maret 2023. Intel 1.508 posts dan AMD 1.550 posts. Top engagements menunjukkan gambaran sederhana pencapaian strategi komunikasi yang direncanakan. Pop Hal-hal yang bisa diidentifikasi lebih lanjut antara lain : Behaviour pada masing-masing akun Match behaviour sesuai target sasarannya ORM yang sedang berkembang Popularitas hastag Instagram behaviour Time and Day Behaviour Post distribution Engagement plot Pain story terkait brand Identifikasi tambahan sesuai kebutuhan Demikian sekilas gambaran, untuk mendapatkan INSIGHT yang dibutuhkan perusahaan perlu pendalaman dari masing-masing temuan secara mixed methods socio technical approach.
Protected: TWITTER BEHAVIOUR
There is no excerpt because this is a protected post.