Kehadiran numerik tidak berhubungan langsung dengan otoritas digital. Tidak semua influencer yang teridentifikasi memiliki kemampuan yang sama dalam menentukan debat publik di lingkungan digital.
“baznas” memberi pelajaran berarti dalam mengenali PseudoPower dan antisipasinya.
Lintas Generasi
Mudahkah bagi gen Z atau gen Milenial untukmengenali buzzer?
Buzzer politik dan PseudoPower.
— Irwan Dwi Arianto (@irwan_dwi_a) October 29, 2023
Mudahkah bagi gen Z atau Milenial untuk mengenali buzzer?
Bagaimana ciri-cirinya?
Bagaimana sikap gen Z dengan kehadiran buzzer politik?#PseudoPower
dengan sekali lihat saja sudah ketahuan kalau mereka buzzer pak. kata-kata, pola kalimat "template" yang disuarakan, menggunakan akun bodong yang tidak jelas siapa pemiliknya, juga biasanya cara mereka yang ngotot dalam menyuarakan pendapatnya sangat mudah dikenali Pak Irwan.
— amalia (@18_justfo) October 30, 2023
Kunjungan Prof. Atwar dari Unpad dan sedikit paparan dari saya terkait fenomena PseudoPower yang tidak dikenali oleh awam. Ineffisiensi.
Posisi tokoh dan partai yang tidak dalam satu cluster memberi gambaran tersendiri dalam digital activismnya.