Kontestasi Digital Aqua VS Le Minerale di Media Sosial Instagram

Kontestasi digital antara Aqua (@sehataqua) dan Le Minerale (@le_mineraleid) dapat dianalisis dengan menggunakan berbagai metrik digital seperti jumlah followers, likes, comments, dan shares. Melalui pendekatan ini, kita dapat mengidentifikasi sejauh mana kedua brand tersebut berhasil menarik perhatian dan membangun engagement dengan audiens mereka. Dengan memanfaatkan big data dan alat analitik sosial media (NodeXL, ASIGTA, dll), kita dapat memetakan interaksi di sekitar hashtag #airminum untuk melihat bagaimana kedua brand tersebut tampil dalam percakapan digital. Gambar 2, yang menunjukkan relasi kuasa mereka dalam jaringan air minum, dapat dianalisis lebih lanjut untuk memahami tingkat dominasi masing-masing brand. Dalam hal ini, kita menemukan bahwa baik Aqua maupun Le Minerale tidak mendominasi jaringan air minum, ditunjukkan oleh cluster besar yang tidak terjaring oleh mereka. Melalui analisis data ini, kita dapat menyimpulkan bahwa strategi Digital Marketing Communication (DMC) mereka belum efektif dalam memanfaatkan potensi penuh dari medan kontestasi digital. Dengan memetakan jaringan dan mengukur metrik seperti sentimen, reach, dan frequency, kita dapat mengidentifikasi kelemahan dan peluang untuk perbaikan strategi ke depan. Hal yang saat ini bisa dipelajari dan dilakukan. View this post on Instagram A post shared by Irwan Dwi Arianto (@irwan_dwi_arianto) Kita saat ini dapat memahami kontestasi digital antara Aqua (@sehataqua) dan Le Minerale (@le_mineraleid) tidak hanya melihat angka-angka engagement, tetapi juga mengeksplorasi makna dan narasi di balik interaksi tersebut. Digital activism air minum #airminum menjadi medan di mana berbagai identitas, ideologi, dan kekuasaan terlibat dalam proses kontestasi. Dalam gambar 2, yang menunjukkan relasi kuasa mereka dalam jaringan air minum, kita dapat melihat bahwa dominasi tidak hanya diukur melalui jumlah tetapi juga melalui cara narasi mereka terbentuk dan diterima oleh masyarakat. Cluster-cluster besar yang tidak terjaring oleh mereka mencerminkan bahwa narasi atau citra yang mereka bangun tidak sesuai atau tidak relevan dengan sebagian besar audiens. Kita dapat mempertanyakan strategi Digital Marketing Communication mereka: Apakah narasi yang mereka gunakan inklusif? Apakah mereka berhasil menggugah identitas dan pengalaman audiens mereka? Bagaimana power dynamics terlibat dalam interaksi digital ini? Dengan memahami bahwa peta jaringan bukan sekadar representasi statis tetapi arena di mana makna terus-menerus dinegosiasikan, kita dapat melihat bahwa kelemahan strategi DMC mereka bisa jadi terletak pada kurangnya pemahaman akan kompleksitas identitas dan preferensi konsumen. (bersambung)
Alat bantu dengar: sebuah insight Analisis Komunikasi Big Data (Instagram)

Lebih dari 5% populasi dunia – atau 430 juta orang – memerlukan rehabilitasi untuk mengatasi gangguan pendengaran yang mereka alami (termasuk 34 juta anak). Diperkirakan pada tahun 2050, lebih dari 700 juta orang – atau 1 dari setiap 10 orang – akan mengalami gangguan pendengaran. Rehabilitasi membantu penderita gangguan pendengaran agar dapat berfungsi secara optimal, sehingga dapat mandiri dalam beraktivitas sehari-hari. Secara khusus, rehabilitasi membantu mereka untuk berpartisipasi dalam pendidikan, pekerjaan, rekreasi dan peran yang berarti, misalnya dalam keluarga atau komunitas – sepanjang hidup mereka. Intervensi rehabilitasi bagi penderita gangguan pendengaran antara lain: penyediaan dan pelatihan penggunaan teknologi pendengaran (misalnya alat bantu dengar, implan koklea, dan implan telinga tengah). Implan koklea adalah perangkat elektronik kecil dan kompleks yang dapat membantu memberikan indera pendengaran kepada seseorang yang mengalami gangguan pendengaran berat atau gangguan pendengaran berat. Terdapat beberapa produsen implan koklea yang telah beredar dan disetujui oleh Food and Drug Administraion (FDA) antara lain Advanced Bionics, Cochlear, dan MedEl. Di Indonesia terdapat beberapa distributor implan koklea di Indonesia antara lain PT Kasoem Hearing Center, Nobel Audiology Center, dan MedEl. Google trend menunjukkan data dalam 5 tahun belakangan ini cukup tinggi minat seiring waktu terkait “alat bantu dengar” namun dengan sandingan distributor implan koklea yang tampak cukup rendah dalam minat. Tampak potensi pasar yang sangat luar biasa pada minat seiring waktu namun tidak diikuti oleh minat pada 3 (tiga) distributor implan koklea Indonesia. Melalui Analisis Jaringan Komunikasi pada media sosial Instagram tampak bagaimana relasi komunikasi yang terbentuk. Peluang ini rupanya belum ditangkap dengan baik oleh 3 (tiga) distributor implan koklea ……. ASIGTA “mendengar” melalui media digital (media sosial dan non media sosial), maka kita tahu apa-apa saja kebutuhan tentang alat bantu dengar, alat bantu dengar yang disuka apa (yang tidak disuka apa), alat bantu dengar dipahami bagaimana, alat bantu dengar dibicarakan oleh siapa saja (faktor eigen bagaimana), alat bantu dengar dibicarakan dimana saja, kesalahpahaman terhadap merk bagaimana, persepsi tentang merk alat bantu dengar bagaimana, dan banyak hal lainnya yang bisa diungkap melalui “mendengar” big data. Memahami digital activism baik untuk bisnis, politik, maupun pemerintahan harus menggunakan cara baru agar tidak tersesat di era disruptif. (bersambung)
Integrated Digital

Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillah, Laboratorium Media Digital (Cyber PR) telah selesai terbangun dan kini mulai pembangunan Laboratorium Integrated Digital. Laboratorium Media Digital (Cyber PR) berada dibawah Program Studi Ilmu Komunikasi, tempat belajar dan berlatih secara langsung mengenai Digital Activism, Analisis Komunikasi Big Data, Teknologi Komunikasi, dan Media Digital terkini dalam perspektif Ilmu Komunikasi. Laboratorium Media Digital (Cyber PR) pada tahun 2022 telah bekerja sama dengan banyak pihak antara lain PT. POS Indonesia, Kemendes, Pemerintahan Kabupaten Bondowoso dan lain sebagainya. Laboratorium Media Digital (Cyber PR) berada dalam lingkup Program Studi Ilmu Komunikasi Bermula dari riset di tahun 2018 dilengkapi riset-riset lanjutan dengan mempertimbangkan bidang kerja baru Ilmu Komunikasi dilengkapi hasil tracer study maka program studi Ilmu Komunikasi memutuskan untuk karakter/keunikan progdi pada bidang Komunikasi Digital sehingga perlu dilakukan penyesuaian untuk semua laboratorium yang sudah dimiliki dan membuat laboratorium baru yaitu Laboratorium Media Digital (Cyber PR) yang dimulai ditahun 2019. Irwan Dwi Arianto yang saat itu selaku Kepala Laboratorium Media Digital, TV, dan Radio Program Studi Ilmu Komunikasi mencoba untuk mengkolaborasikan Komputasi Sosial dalam bidang Ilmu Komunikasi melalui Laboratorium Media Digital (Cyber PR) sebagai pusatnya dan terintegrasi dengan Laboratorium Program Studi Komunikasi Lainnya seperti Laboratorium Film, Laboratorium Fotografi, Laboratorium Iklan, Laboratorium Radio, dan Laboratorium Televisi yang sudah telah ada terlebih dahulu serta membangun tambahan Laboratorium Bersama (Broadcast) di lantai 3 Gedung FISIP 2 UPN “Veteran” Jawa Timur. Alhamdulillah ditahun 2022 secara keseluruhan laboratorium program studi Ilmu Komunikasi telah terintegrasi. Goal secara sarana dan prasarana telah terpenuhi sebagai Laboratorium Digital multi platform berbasis riset Big Data Media Digital khususnya UPN Televisi yang berada dalam Laboratorium Televisi dan AK Radio yang berada dalam Laboratorium Radio telah mencanangkan Televisi dan Radio Kampus Digital Multi-Platform berbasis riset Big Data Media Digital. Open in New Tab Berawal dari Laboratorium Cyber Public Relations menuju Laboratorium Integrated Digital. Memahami Digital Activism membutuhkan Integrasi berbagai keilmuan dalam Analisis Komunikasi Big Data Media Digital. Akselerasi Digital membawa konsekuensi percepatan perkembangan isu dalam simpul-simpul dialektika. Kekuasaan tidak bisa dimiliki itu sebab netizen bisa sangat powerfull dan “penguasa” bisa sangat powerless sekalipun memiliki rangkai komando. Membenturkan buzzer dengan netizen bukanlah cara bijak dalam era smart society 5.0 terlebih semakin lama teknologi semakin canggih dan humanis. Kuasa tidak harus dengan follower yang besar terbukti banyak viral terjadi dari akun berfollower kecil bahkan newbie.Setidaknya spiral issue memberi gambaran sederhana menolak keangkuhan. Etika dan privasi menjadi pertimbangan. Ilmu analisis baru merupakan terobosan yang terbukti. Laboratorium Integrated Digital berada dalam lingkup Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Saat ini untuk pengembangannya, ditahun 2023 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik tengah membangun Laboratorium Integrated Digital yang diharapkan dapat menjadi sarana yang lebih lengkap untuk pengajaran dan penelitian dibidang digital dalam kajian Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Laboratorium ini nantinya akan dilengkapi dengan teknologi canggih serta perangkat lunak terbaru yang memungkinkan mahasiswa untuk belajar dan berlatih dalam berbagai bidang. Dengan adanya Laboratorium Integrated Digital ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih siap menghadapi tuntutan pasar kerja yang semakin kompleks dan dinamis di era digital saat ini. Selain itu, laboratorium ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang digital, sehingga dapat meningkatkan daya saing dan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Barakallah aamiin. #cyberpr #integrateddigital #komunikasidigital #analisiskomunikasibigdata #bigdataanalytics #scbd #komputasisosial #ilkomupnvjt #ikomupnvjt #upnsurabaya #upnvjatim #upnvjt #2024 #pilpres2024 #pileg2024