Suara Perlawanan dari Kotak Kosong

Bismillah, Jawa Pos Opini Selasa, 13 Agustus 2024 https://www.jawapos.com/opini/014970390/suara-perlawanan-dari-kotak-kosong Suara Perlawanan dari Kotak Kosong Fenomena kotak kosong dalam pemilihan umum di Indonesia, yang mendapatkan perhatian signifikan di media digital, mengungkapkan banyak hal tentang dinamika politik dan partisipasi publik di era digital. Sentimen negatif yang dominan, terutama rasa jijik, mencerminkan ketidakpuasan publik yang mendalam terhadap proses pemilihan yang dianggap tidak demokratis. Namun, ini juga menunjukkan adanya ruang untuk reformasi dan partisipasi yang lebih inklusif. Perspektif Michel Foucault memungkinkan kita melihat kotak kosong sebagai simbol resistensi terhadap kekuasaan politik yang ada, yang didorong oleh interaksi di media sosial. Dengan demikian, kotak kosong menjadi bagian dari perjuangan yang lebih besar antara kekuasaan dan resistensi dalam masyarakat. Fenomena kotak kosong, pada akhirnya, bukan hanya tentang pilihan di surat suara, tetapi juga tentang dinamika politik yang lebih besar di mana media digital menjadi arena baru bagi demokrasi di Indonesia, menggarisbawahi pentingnya kompetisi yang sehat sebagai salah satu elemen vital dalam menjaga keseimbangan kekuasaan dan mewakili aspirasi rakyat. Barakallah aamiin 🙏 View this post on Instagram A post shared by Irwan Dwi Arianto (@irwan_dwi_arianto)

Berbagi dengan mahasiswa PMM

AlhamdulillahPagi ini berbagi Kajian Media Sosial – Big Data serta Komputasi Sosial dengan kelas PMM.Terima kasih atensi luar biasa dari mahasiswa-mahasiswa Universitas Syiah Kuala Aceh, Universitas Malikussaleh Aceh, Universitas Riau, Universitas Medan Area Sumut, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan, Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Universitas Sriwijaya Palembang, Universitas Mulawarman Kaltim, Universitas Tadulako Sulawesi Tengah, Universitas Halu Oleo Sulawesi Tenggara, … semangaaaat yaaaBarakallah aamiin. Kajian Media Sosial Posisi duduk cluster 1 (visualisasi) di real life, kelas Kajian Media Sosial. Semangaaaaat mahasiswa PMM dan Kelas Kajian Media Sosial. Barakallah aamiin #23pmmilkomupnvjt#23kmsilkomupnvjt https://t.co/5F71CIzW3y pic.twitter.com/LVeLZb7HHP — Irwan Dwi Arianto (@irwan_dwi_a) September 22, 2023 Posisi mereka dalam visualisasi jaringan komunikasi dan posisi duduk mereka di kelas. Dalam cluster yang sama. Komputasi Sosial

Mohon maaf

Kami memahami kebutuhan penggunaan ASIGTA free bagi riset mahasiswa Ilmu Komunikasi – UPN “Veteran” Jatim maupun mahasiswa lainnya diluar Ilmu Komunikasi – UPN “Veteran” Jawa Timur terutama semenjak kegiatan PMM (Pertukaran Mahasiswa Merdeka).Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, saat ini ASIGTA free belum bisa dimanfaatkan mengingat kebijakan baru Elon Musk pada penggunaan API Twitter.Semangaaaaat. Kami memahami kebutuhan penggunaan ASIGTA free bagi riset mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN Jatim maupun mahasiswa lainnya terutama semenjak kegiatan PMM. Namun mohon maaf, saat ini ASIGTA free belum bisa dimanfaatkan mengingat kebijakan baru @elonmusk pd penggunaan API Twitter. pic.twitter.com/E709yU5kQl — Irwan Dwi Arianto (@irwan_dwi_a) March 7, 2023

INSTAGRAM BEHAVIOUR

Dalam rangka mencapai tujuan posting di Instagram, pengguna dapat menganalisis time behaviour dan day behaviour untuk membangun strategi waktu dan hari posting agar terjadi “match” dalam digital activism. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dapat ditunjang dengan analisis kebutuhan dan dialektika yang terjadi. Saat ini hal tersebut sudah bisa dianalisis berdasarkan titik lokasi netizen sasaran hingga ke lokasi desa. Day behavior atau perilaku harian dalam media sosial adalah cara seseorang berinteraksi, berkomunikasi, dan bertindak di platform media sosial sehari-hari. Perilaku ini mencakup aktivitas seperti posting konten, membalas komentar, berbagi postingan orang lain, memberi tanda suka, mengirim pesan langsung, dan lain-lain pada hari tertentu. Perilaku harian dalam media sosial juga meliputi bagaimana seseorang mengelola privasi dan keamanan akun mereka, serta cara mereka menanggapi perilaku orang lain seperti tindakan bully, ujaran kebencian, atau tindakan lain yang merugikan. Perilaku harian dalam media sosial dapat memberikan gambaran tentang kepribadian seseorang, nilai-nilai, minat, dan preferensi. Hal ini dapat memengaruhi cara orang lain berinteraksi dengan mereka di platform media sosial, dan juga dapat mempengaruhi reputasi online mereka. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan perilaku harian dalam media sosial dan berusaha untuk membangun reputasi online yang positif dan sesuai dengan nilai-nilai yang dianut. Informasi insight akun sangat banyak membantu namun hanya menggambarkan analisis sederhana tentang diri kita sendiri (akun kita sendiri) dan followers, tidak menginformasikan bagaimana behaviour segmentasi khalayak sasaran kita pada demografi secara terperinci. Time behaviour atau perilaku waktu pada media sosial adalah cara seseorang memanfaatkan waktu dan mengelola jadwal posting di platform media sosial. Ini mencakup waktu posting, frekuensi posting, serta pola dan kebiasaan posting secara umum. Dalam konteks media sosial, time behaviour dapat mencakup berbagai strategi, seperti memilih waktu yang tepat untuk posting, mengatur jadwal posting secara teratur, atau menyesuaikan posting dengan acara atau topik yang sedang tren saat ini. Hal ini bertujuan untuk menjangkau audiens pada saat yang tepat, meningkatkan interaksi, dan memaksimalkan dampak posting di media sosial pada jam tertentu. Studi Kasus Surabaya Instagram Post by location Dapat dilihat pada visualisasi Time dan Day Behaviour bahwa akun instagram Walikota Surabaya (1.122 post/total post) dan Wakil Walikota Surabaya (1.265 post/total post) per 20 Februari 2023 kurang match dengan Time dan Day Behaviour wilayah (location) Kecamatan Rungkut dan Kecamatan Gunung Anyar (dapat dikembangkan pada tingkat Kota untuk hasil lebih lanjut atau dengan kecamatan-kecamatan lain di Kota Surabaya). Saran : Lakukan match behaviour tidak hanya pada Time dan Day Behaviour namun juga analisis percakapan dan dialektika digital yang ditimbulkan, kebutuhan, feedback hingga pada perolehan isu-isu lokal yang seringkali tidak muncul dipermukaan dan tidak dikemukakan pada dialektika konvensional. Digital membawa konsekuensi digital acceleration dimana jika selama ini pada umumnya Time dan Day Behaviour misalnya hanya para parameter saat-saat populer seperti jam istirahat atau makan siang, saat ini untuk memaksimalkan hasil dibutuhkan pencermatan-pencermatan tertentu untuk memaksimalkan hasil melalui match behaviour. Match behaviour tidak hanya pada Time dan Day behaviour, namun dengan data posting berdasarkan lokasi akan dapat memberikan insight. Match behaviour terkait lokasi dalam bisnis misalnya akan dapat memperoleh manfaat dalam banyak hal. Data posting Instagram pada lokasi tertentu dapat memberikan berbagai wawasan dan insight yang dapat membantu dalam merencanakan strategi pemasaran dan mengembangkan bisnis. Beberapa insight yang dapat diperoleh dengan data posting Instagram pada lokasi tertentu antar lain: Mengidentifikasi target audience: Data posting Instagram pada lokasi tertentu dapat membantu dalam mengidentifikasi target audience, yaitu orang-orang yang berada di wilayah tersebut. Dengan mengetahui siapa target audience, bisnis dapat lebih mudah mengembangkan strategi pemasaran yang tepat untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi mereka. Memahami preferensi konsumen: Data posting Instagram pada lokasi tertentu dapat memberikan wawasan tentang preferensi konsumen di daerah tersebut, seperti jenis produk yang mereka sukai, aktivitas yang paling disukai, atau merek yang paling populer. Dengan memahami preferensi konsumen, bisnis dapat mengembangkan produk atau layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka. Mengevaluasi keberhasilan kampanye pemasaran: Data posting Instagram pada lokasi tertentu dapat membantu dalam mengevaluasi keberhasilan kampanye pemasaran. Misalnya, dengan mengetahui jumlah posting yang terkait dengan kampanye dan tingkat keterlibatan pengguna, bisnis dapat menentukan apakah kampanye tersebut berhasil dalam menarik perhatian konsumen dan meningkatkan penjualan. Mengetahui waktu posting yang tepat: Data posting Instagram pada lokasi tertentu dapat membantu dalam menentukan waktu posting yang tepat untuk mencapai audiens yang lebih besar. Misalnya, dengan mengetahui kapan orang-orang di wilayah tersebut paling aktif di Instagram, bisnis dapat memposting konten pada saat yang tepat untuk memaksimalkan keterlibatan pengguna. Memantau persaingan: Data posting Instagram pada lokasi tertentu juga dapat membantu dalam memantau aktivitas pesaing di wilayah tersebut. Dengan mengetahui jenis konten yang pesaing posting dan bagaimana audiens meresponsnya, bisnis dapat mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif untuk bersaing dengan pesaing. Mengembangkan konten yang relevan: Data posting Instagram pada lokasi tertentu juga dapat membantu dalam mengembangkan konten yang lebih relevan dengan audiens. Misalnya, dengan mengetahui aktivitas dan minat pengguna di wilayah tersebut, bisnis dapat mengembangkan konten yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka. Meningkatkan pengalaman pengguna: Data posting Instagram pada lokasi tertentu dapat membantu dalam meningkatkan pengalaman pengguna. Misalnya, dengan memposting konten yang relevan dengan wilayah tersebut, seperti tempat-tempat wisata atau acara lokal, bisnis dapat membantu pengguna merasa lebih terhubung dengan wilayah tersebut dan meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan. Menentukan strategi pengembangan bisnis: Data posting Instagram pada lokasi tertentu dapat membantu dalam menentukan strategi pengembangan bisnis yang lebih efektif. Misalnya, dengan mengetahui wilayah yang paling populer di Instagram, bisnis dapat mempertimbangkan untuk membuka toko atau cabang baru di wilayah tersebut untuk meningkatkan visibilitas dan kehadiran merek di wilayah tersebut. Meningkatkan interaksi dengan pengguna: Data posting Instagram pada lokasi tertentu juga dapat membantu dalam meningkatkan interaksi dengan pengguna. Misalnya, bisnis dapat memposting konten yang mengajak pengguna untuk berpartisipasi dalam acara atau kegiatan lokal dan menandai lokasi tertentu pada postingan mereka. Hal ini dapat membantu pengguna merasa lebih terlibat dengan merek dan meningkatkan interaksi pengguna dengan merek. Menemukan influencer lokal: Data posting Instagram pada lokasi tertentu dapat membantu dalam menemukan influencer lokal yang dapat bekerja sama dengan bisnis untuk mempromosikan merek atau produk. Dengan mengetahui influencer lokal yang paling populer di wilayah tersebut, bisnis dapat mencari mitra yang tepat untuk kampanye pemasaran dan

Workshop Riset Sosial berbasis Big Data – ISKI Jatim

BismillahHari II : Komputasi Sosial Big Data Media DigitalRiset ini membutuhkan keterampilan tersendiri dalam mengambil dan mengolah data. Aplikasi tersedia tidak serta merta dapat digunakan. Preliminary research menjadi sangat menentukan. Berbagai pengalaman dalam pemenangan pilkada memberikan pembelajaran penting bahwa untuk memperoleh speak up netizen dipelosok negeri sangat dapat dilakukan dengan berbagai tantangannya. Semoga workshop ini dapat memberikan penjelasan pembacaan di era disruptif ini. Barakallah aamiin.

Sebuah Perjalanan Kota Mojokerto (2018)

KOTA MOJOKERTO – NING ITA Proyek awal dalam memahami masyarakat digital kota Mojokerto melalui media sosial (Facebook group). Memastikan Activism melalui real time report khusus. https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4003091/adik-bupati-mojokerto-optimis-menang-meski-kakak-kesandung-korupsi https://radarmojokerto.jawapos.com/nasional/82993514/ning-ita-menang-real-count-pdip-tunggu-penghitungan-resmi

ASIGTA