Mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Jawa Timur Belajar Mengukur Digital Activism di Matakuliah Komunikasi Digital

Surabaya, 30 Mei 2024 – Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Jawa Timur mendapatkan pengalaman belajar yang mendalam dalam matakuliah Komunikasi Digital yang diajarkan oleh Dr. Irwan Dwi Arianto. Matakuliah yang ditujukan untuk mahasiswa semester 2 ini tidak hanya menawarkan teori-teori mendasar tentang komunikasi digital, tetapi juga memfasilitasi praktek langsung mengukur digital activism melalui berbagai platform media sosial seperti Instagram, Twitter, TikTok, YouTube, Facebook, juga media digital lainnya. Mengukur Digital Activism di Media Sosial Dalam matakuliah ini, mahasiswa dilatih untuk mengukur efektivitas digital activism yang mereka lakukan. Dengan memahami metrik digital seperti jumlah pengikut, likes, komentar, dan shares, mahasiswa dapat mengevaluasi sejauh mana kampanye mereka berhasil menarik perhatian dan membangun keterlibatan dengan audiens. perkuliahan yang sangat seru yang diampu oleh bapak @irwan_dwi_a membaca digital activism ❤️ #komdigupnvjt #upnvjt pic.twitter.com/bYS1nqFiNV — sebuahharapanorangtua (@sultothebone) May 29, 2024 Studi Kasus Kontestasi Digital Aqua dan Le Minerale Sebagai bagian dari materi yang diajarkan dalam matakuliah Komunikasi Digital, mahasiswa mempelajari studi kasus tentang kontestasi digital antara dua brand air minum terkenal, Aqua (@sehataqua) dan Le Minerale (@le_mineraleid). Kontestasi ini dianalisis menggunakan berbagai metrik digital untuk mengidentifikasi keberhasilan masing-masing brand dalam menarik perhatian dan membangun engagement. View this post on Instagram A post shared by Heni (@heni_ry) Dengan memanfaatkan big data dan alat analitik media sosial seperti NodeXL dan ASIGTA, mahasiswa memetakan interaksi di sekitar hashtag #airminum. Analisis ini menunjukkan bahwa baik Aqua maupun Le Minerale belum mendominasi jaringan percakapan digital air minum, yang diilustrasikan oleh keberadaan cluster besar yang tidak dikuasai oleh kedua brand tersebut. Hasil ini menunjukkan bahwa strategi Digital Marketing Communication (DMC) dari kedua brand masih belum memanfaatkan potensi penuh dari medan kontestasi digital. View this post on Instagram A post shared by Irwan Dwi Arianto (@irwan_dwi_arianto) Manfaat Analisis Data Digital Melalui analisis data, mahasiswa belajar untuk menyimpulkan bahwa strategi DMC yang efektif memerlukan pemetaan jaringan dan pengukuran metrik seperti sentimen, jangkauan, dan frekuensi. Pemahaman ini memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi kelemahan dan peluang untuk perbaikan strategi di masa mendatang. Pendidikan Realtime Monitoring dan Etika Komunikasi Selain analisis data, mahasiswa juga diajarkan cara melakukan monitoring brand dan reputasi digital secara realtime, keterampilan yang sangat berguna di dunia kerja. Dr. Irwan Dwi Arianto berharap lulusan Program Studi Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Jawa Timur akan menjadi Sarjana Ilmu Komunikasi yang mampu menjadi Competent Digital Communicologist. Pembelajaran tentang Etika dan Filsafat Komunikasi (digital), dengan tujuan membentuk sarjana komunikasi yang tangguh dan bermoral tinggi. Dengan kombinasi teori, praktek, dan pemahaman etis ini, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan komunikasi digital yang efektif dan efisien, serta siap menghadapi tantangan di dunia profesional. #komdigupnvjt #upnvjt #ilkomupnvjt

ASIGTA