Instagram Digital Activism

Dalam era digital saat ini, aktivitas dan interaksi di media sosial telah menjadi indikator penting bagi keberhasilan strategi komunikasi sebuah perusahaan. PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), sebagai salah satu entitas utama dalam industri gula di Indonesia, tidak terkecuali. Melalui akun Instagram mereka dan beberapa pabrik gula di bawah pengelolaannya (contoh kali ini adalah bersumber dengan pabrik-pabrik gula eks PTPN X seperti PG Kremboong, PG Gempolkrep, PG Djombang Baru, PG Tjoekir, PG Lestari, PG Meritjan, PG Pesantren Baru, PG Ngadiredjo, dan PG Modjopanggoong), SGN telah menunjukkan kehadiran digital yang signifikan. Namun, seberapa efektifkah strategi komunikasi digital mereka? Inilah yang kami coba ungkap melalui analisis komunikasi big data (ASIGTA).

Hasil analisis menunjukkan bahwa jaringan ini mencakup 1082 akun Instagram dengan 4332 hubungan, yang meliputi komentar, sebutan dalam komentar, sebutan dalam postingan, dan tag dalam postingan. Jaringan ini memiliki 5 komponen terhubung, dengan komponen terbesar terdiri dari 1064 akun dan 4304 hubungan. Diameter jaringan adalah 7 dengan rata-rata jarak geodesik 3,49, menunjukkan tingkat interaksi yang cukup tinggi di antara pengguna.

Kami juga menemukan bahwa melalui algoritma Clauset-Newman-Moore berhasil mengidentifikasi beberapa kluster dalam jaringan, yang menunjukkan adanya komunitas-komunitas kecil yang berinteraksi secara intens. Hubungan utama dalam jaringan adalah komentar, sebutan dalam komentar, dan sebutan dalam postingan. Ini menunjukkan bahwa pengguna Instagram SGN sangat terlibat dalam percakapan dan interaksi di sekitar konten yang diposting.

Analisis kata kunci dan frasa utama menunjukkan kata yang sering sering muncul dalam status, yang menunjukkan fokus utama dari percakapan terkait industri gula dan kampanye pemasaran perusahaan. Frasa seperti “tangguh tumbuh”, “tumbuh juara”, dan “sobat manis” menunjukkan upaya untuk membangun identitas merek dan keterlibatan komunitas namun juga dijumpai frasa yang kurang tepat dalam meningkatkan keterlibatan komunitas.

Melalui temuan ini, beberapa insight dan rekomendasi strategi komunikasi dapat diberikan. Pertama, meningkatkan keterlibatan komunitas sangat penting. Interaksi dalam jaringan menunjukkan ketertarikan tinggi pada konten yang terkait dengan temuan narasi. Oleh karena itu, SGN dapat mengadakan kampanye interaktif khusus untuk memudahkan pelacakan dan analisis (monitoring keberhasilan). Kedua, menjadi penting untuk penguatan identitas merek dengan frasa yang relevan yang sesuai dengan digital activism stakeholdernya. Ketiga, konten edukasi yang tepat sangat dibutuhkan dan hal tersebut belum tampak sehingga bisa terlihat dari visualisasinya.

Dalam dunia yang semakin terhubung, memahami bagaimana interaksi dan percakapan berlangsung di platform digital seperti Instagram adalah kunci untuk merancang strategi komunikasi yang efektif. Dengan analisis mendalam dari ASIGTA, PT Sinergi Gula Nusantara dapat memperoleh wawasan berharga tentang dinamika komunikasi mereka, mengidentifikasi influencer kunci, dan mengoptimalkan kampanye pemasaran mereka untuk hasil yang lebih baik berdasarkan metode riset big data.

Dengan wawasan yang diperoleh dari analisis ini, PT Sinergi Gula Nusantara sebenarnya memiliki peluang besar untuk memperkuat kehadiran digital mereka. Melalui pendekatan berbasis data dan strategi yang disesuaikan dengan prinsip Marketing 5.0, SGN dapat meningkatkan keterlibatan komunitas, memperkuat identitas merek, dan mencapai tujuan bisnis mereka dengan lebih efektif.

YouTube Video Network

Setelah mengeksplorasi aktivitas digital PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) di Instagram, kami melanjutkan dengan analisis jaringan video YouTube mereka. Periode yang kami analisis mencakup dari 1 Januari 2024 hingga 20 Juli 2024, menggunakan metode analisis komunikasi big data (ASIGTA). Temuan kami mengungkap berbagai wawasan penting tentang bagaimana video-video SGN berinteraksi dengan audiens mereka di platform YouTube.

Jaringan ini terdiri dari 445 akun YouTube yang terlibat dalam berbagai interaksi seputar video-video SGN. Terdapat total 239 hubungan yang mencakup komentar, likes, dan mentions. Namun, analisis lebih dalam menunjukkan bahwa jaringan ini tidak sepenuhnya terhubung, baik secara kuat maupun lemah. Dengan kata lain, setiap akun cenderung berdiri sendiri tanpa banyak interaksi yang menghubungkan mereka satu sama lain.

Dalam hal keterhubungan kuat (strongly connected), jaringan ini terdiri dari 445 komponen, yang berarti setiap akun tidak memiliki hubungan timbal balik yang kuat dengan akun lain. Keterhubungan lemah (weakly connected) juga menunjukkan hasil serupa, dengan 445 komponen terhubung lemah. Ini menunjukkan bahwa tidak ada kelompok besar dalam jaringan yang saling terhubung secara signifikan.

Rata-rata in-degree dan out-degree dari jaringan ini relatif rendah, menunjukkan bahwa setiap akun hanya memiliki sedikit interaksi masuk dan keluar. Kepadatan jaringan juga sangat rendah, yaitu 0,0012, yang berarti hubungan antar akun dalam jaringan ini sangat jarang terjadi.

Temuan ini menunjukkan bahwa video-video tentang SGN di YouTube belum berhasil menciptakan komunitas yang saling berinteraksi. Untuk mengatasi hal ini, SGN perlu mengembangkan strategi yang lebih efektif dalam membangun keterhubungan dan komunitas di platform ini.

Analisis jaringan video YouTube dan aktivitas digital Instagram PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) menunjukkan bahwa meskipun ada partisipasi yang cukup luas, keterhubungan antara akun-akun di kedua platform ini masih sangat rendah. Mengacu pada perspektif Michel Foucault, kontrol terhadap wacana sangat penting untuk menghindari manipulasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Narasi CSR SGN harus diposisikan sebagai kontribusi positif dan memberdayakan, bukan sebagai kompensasi. Perspektif Manuel Castells menekankan pentingnya jaringan dalam membentuk kekuasaan dan komunikasi di era digital. Temuan ini menunjukkan bahwa SGN perlu meningkatkan upaya untuk membangun komunitas yang lebih terhubung dan berinteraksi baik melalui Instagram maupun YouTube serta media digital lainnya (media sosial dan non media sosial lainnya).

Dr. Irwan Dwi Arianto, M.I.Kom.
(Founder ASIGTA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ASIGTA